Selasa, 21 Oktober 2014

pertanian di asia

GAMAPENTA.BLOGSPOT.COM/2012/03/negara-negara-di-kawasan-asia-tenggara.html

PERBANDINGAN PERTANIAN ANTAR NEGARA DI ASIA


1. SINGAPURA
Perekonomian Singapura sangat bergantung pada jasa perbankan, perdagangan, perhubungan, dan perindustrian. Industri Singapura menghasilkan kapal, elektronik, dan bahan makanan. Pertanian di Singapura memiiki areal yang sempit, oleh karena itu areal tanah pertanian ditambah dengan cara menimbun tanah yang berawa-rawa di tepi pantai. Hasil pertanian antara lain buah-buahan, sayuran, dan anggrek. Peternakan di Singapura terdapat di sekitar kota. Hewan ternak tersebut antara lain unggas dan sapi perah. Kawasan industri di Singapura terdapat di daerah Jurong.

2. MALAYSIA
Kegiatan ekonomi utama penduduk Negara Malaysia adalah di bidang pertanian, pertambangan, dan perindustrian. Pertanian menghasilkan karet, minyak sawit, kopra, teh, lada, dan padi. Pertambangan menghasilkan bijih timah, bauksit, bijih besi, dan minyak bumi. Malaysia merupakan penghasil timah terbesar di dunia. Industri Malaysia menghasilkan barang dari baja dan barang elektronik.

3. BRUNEI DARUSSALAM
Brunei Darussalam terkenal sebagai negara pengekspor minyak bumi dan gas alam. Barang impor Negara Brunei Darussalam adalah mesin, mobil, barang elektronik, beras, dan gula. Brunei Darussalam termasuk negara di Asia Tenggara yang paling tinggi pendapatan perkapita penduduknya. Hasil pertanian di Brunei Darussalam adalah beras, gula, lada, dan kopra. Sedangkan hasil industrinya adalah tekstil.
 


4. THAILAND
Kegiatan ekonomi penduduk Thailand adalah pertanian, kehutanan, pertambangan, dan industri. Hasil pertanian terbesar di Thailand adalah beras. Thailand merupakan lumbung padi di Asia Tenggara. Hasil kehutanannya adalah kayu jati. Sedangkan pertambangan menghasilkan timah dan mangaan. Industri Thailand menghasilkan tekstil, semen, dan barang elektronik. Pariwisata merupakan penghasil devisa utama Negara Thailand. Contoh tempat wisata di Thailand adalah Pantai Pattaya, Chiang May, Ayuttaya, dan Bangkok.

5. MYANMAR
Hasil utama pertanian di Myanmar adalah padi. Myanmar merupakan penghasil padi terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Thailand. Hasi pertanian lainnya adalah kapas, padi, dan tembakau. Hasil pertambangannya antara lain seng, tembaga, emas, perak, timah, dan minyak bumi. Hasil industri Myanmar berupa semen, tekstil, pupuk, ubin, rami, farmasi, baja, dan makanan ternak.


http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Jepang

6. JEPANG
Walaupun hanya 12% dari luas daratan di Jepang yang bisa dipergunakan untuk pertanian, namun hasilnya termasuk memuaskan. Besarnya hasil pertanian didukung oleh kesuburan lahan pertanian karena tanah yang mengandung abu vulkanis. Di samping itu, penggarapan lahan pertanian dilakukan secara intensif dengan didukung teknologi maju. Sektor pertanian adalah sektor yang diproteksi pemerintah dan menerima subsidi dalam jumlah besar.
Hasil pertanian Jepang berupa padikentangjagunggandumkacangkedelai, dan teh. Hasil peternakan berupa babiayamtelursapi dan susu. Sayur-sayuran berupa lobakkubisketimuntomatwortelbayam, dan selada. Sedangkan buah-buahan yang banyak ditanam adalah apel dan jerukApel merupakan produk unggulanTohoku dan Hokkaido. Buah pir merupakan produk pertanian unggulan Prefektur Tottori. Perkebunan jeruk berada di ShikokuShizuoka, dan Kyushu
Padi adalah tanaman pangan yang sangat diproteksi pemerintah Jepang, mereka mampu menghasilkan beras sebesar 50% dari kebutuhannya. karena mereka memiliki teknologi dan kesuburan tanah yang memadai,

http://www.dfat.gov.au/AII/publications/bab05/index.html
7. AUSTRALIA
Hasil pertanian utama di Australia
  • ternak hidup
  • susu
  • gandum
  • mentega, dan
  • buah-buahan
-Gandum ditanam di tempat-tempat yang curah hujannya cukup. Benih tanaman disebarkan sesudah turunnya hujan pertama di musim gugur. Tanaman pangan itu memerlukan curah hujan yang cukup selama musim dingin dan musim semi. Musim panas yang kering dan panas mematangkan tanaman tersebut
.
-Padi biasanya ditanam di daerah tropis yang banyak curah hujannya. Di Australia perlu dikembangkan cara-cara baru untuk menanam padi di lingkungan yang setengah gersang dan dingin.

-Berbagai jenis buah-buahan dari Eropa ditanam di daerah-daerah yang lembab dan sejuk di Australia. Ini meliputi buah apel, aprikot, jeruk (Gambar 5.9), buah pir, buah frambus, buah arbei, buah berri hitam, dan anggur (Gambar 5.8 dan 5.10). Biji buah badam dan kacang makadamia juga ditanam. Buah-buahan itu tumbuh di kebun-kebun buah-buahan yang pohon-pohonnya ditanam berderetan.
Panen anggur secara mekanis. Di belakangnya dapat dilihat hutan eukaliptus yang kering. Anggur berbuah pada akhir musim panas.


-Peternakan di daerah-daerah yang gersang ini sangat luas. Beberapa peternakan atau yang disebut 'station' luasnya mencapai 29.000 kilometer persegi dan jumlah ternaknya dapat mencapai 50.000 ekor. Apabila iklimnya sangat kering, hanya kira-kira satu ekor ternak saja yang dapat dipelihara di tanah seluas satu kilometer persegi.
Kebanyakan daerah-daerah peternakan ini terpencil. Tetangga terdekat letaknya
mencapai berkilo-kilometer jauhnya dan tidak ada sekolah, sehingga anak-anak belajar melalui radio dan televisi. Jika ada orang yang sakit, dokter dapat berkunjung dengan naik pesawat terbang.
Di beberapa daerah peternakan, para petani menggunakan helikopter, pesawat terbang ringan, dan kendaraan bermotor untuk menggiring ternaknya. Ternak tersebut dimasukkan ke dalam kereta dan dibawa ke tempat penyembelihan untuk disembelih dan diolah.
Kadang-kadang ternak sapi ditempatkan di kawasan berpagar dan diberi makan. Tujuannya adalah untuk menggemukkan sapi tersebut dalam jangka waktu yang pendek. Ternak tersebut dapat bertambah 1 kg beratnya setiap hari.
Kira-kira ada 26 juta ternak sapi. Ada sapi yang keturunan campuran khusus. Sapi jenis ini sangat berhasil diternakkan di daerah tropis. Sapi yang jenis campuran adalah kombinasi, misalnya antara sapi jenis Europa bos taurus (Lihat Gambar 5.17) dengan sapi jenis Asia Berleher Bonggol - Bos indicus (Lihat Gambar 5.18), misalnya. Beberapa dari sapi-sapi ini dapat dilihat pada Gambar 5.16 sampai 5.21.

Beberapa jenis ternak sapi yang dipelihara di Australia

Ternak sapi Brahman - Bos indicus

Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian

          Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian

pemerintah masih harus berjuang lebih keras dalam upaya pembangunan pertanian di indinesia, karenya sebagian pertanian di indonesia masih di bawah standar kelayakan dan mutu dalam kualitas hasil produksinya. sehingga masih banyak petani indonesia yang miskin. maka dari itu, kebijakan pemerintah sangat diperlukan oleh para petani.
berikut merupakan beberapa penjelasan tentamg kondisi pertanian di indonesia:

1. Ekonomi Pertanian I Nama Anggota Kelompok: 1. Cut Endang Kurniasih 2. Lia Maifiana 3. Ade Eka Afriska 4. Sabila Fildzah
  • 2. KEBIJAKAN PEMERINTAH dalam PEMBANGUNAN PERTANIAN
  • 3.  Indonesia merupakan Negara agraris dan memiliki banyak pulau. Tidak heran Indonesia di juluki zamrud khatulistiwa. Itu karena hijaunya negeri tercinta ini. Sudah jelas dengan keadaan yang seperti ini, membuat Indonesia mempunyai komoditas terbanyak bahkan utama di sektor pertanian.  Pada dasarnya pembangunan pertanian di Indonesia sudah berjalan sejak masyarakat Indonesia mengenal cara bercocok tanam, namun perkembangan tersebut berjalan secara lambat. Pertanian awalnya hanya bersifat primitif dengan cara kerja yang lebih sederhana. Seiring berjalannya waktu, lama kelamaan pertanian berkembang menjadi lebih modern untuk mempermudah para petani mengolah hasil pertanian dan mendapatkan hasil terbaik dan banyak
  • 4. PERTANIAN DI INDONESIA • Penghasil biji-bijian nomor 6 di dunia • Penghasil beras nomor 3 setelahChina dan India • Penghasil kopi nomor 4 • Penghasil coklat nomor 2 setelah Pantai Gading dan Ghana • Penghasil lada putih nomor 3 • Penghasil karet alam nomor 4, • Penghasil cengkehnomor 1 • Penghasil sawit nomor 2
  • 5. Dari Sisi Impor Tahun 2010 Indonesia masih impor:  Beras, gula, kedelai, gandum  Jagung, ternak sapi, tepung telur, susu bubuk,  Makanan olahan, singkong dan kacang tanah
  • 6.  Tujuan Kebijakan Pertanian  Memajukan pertanian  Mengusahakan agar pertanian menjadi lebih produktif  Meningkatnya produksi dan efisiensi produksi  Tingkat pendapatan petani meningkat  Tingkat kesejahteraan petani dan masyarakat meningkat
  • 7.  KEBIJAKAN PEMERINTAH PADA SEKTOR PERTANIAN DIPERLUKAN KARENA BEBERAPA HAL:  Untuk stabilisasi harga input dan output  Kegagalan pasar timbul karena eksternalitas. Beberapa bentuk intervensi pemerintah seperti pajak, subsidi, pengawasan regulasi perlu ditetapkan sehingga biaya penerimaan akan sepenuhnya menggambarkan biaya eksternalitas.
  • 8. Kebijakan Pemerintah Indonesia Di Bidang Pertanian Mencakup Beberapa Hal: • Kebijakan Harga • Kebijakan Perdagangan • Kebijakan Subsidi • Kebijakan Struktural • Kebijakan Pengaturan • Kebijakan Fasilitas • Kebijakan Intervensi • Kebijakan Pemasaran
  • 9.  Program Pemerintah Lain  Monopoli dan manipulasi oleh pemerintah  Penelitian dan pembangunan station percobaan  Pembentukan pusat-pusat penelitian  Penetapan pajak, bea cukai  Marketing agreement  Pengawasan produk  Penjatahan barang
  • 10.  Strategi Kebijakan Pertanian  Usaha pengembangan ekonomi lebih difokuskan pada sektor yang menghidupi mayoritas penduduk yaitu penduduk di pedesaan yang berprofesi sebagai petani  Program industrialisasi mestinya difokuskan pada aktivitas yang memiliki keterkaitan dengan kepentingan mayoritas.  Pendidikan menjadi pra-syarat utama pembangunan dan ini harus dapat dijangkau olehgolongan mayoritas  Dalam pembangunan Pertanian, prioritas bukan sekedar memproduksi komoditi, tapi penciptaan nilai tambah (value added).
  • 11.  Industrialisasi harus terkait dengan kepentingan petani sebagian besar hasil pertanian terutama perkebunan masih diolah di luar Indonesia,misalnya karet, crude plam oil/CPO, kakao, dll. Hal ini sebenarnya sangat mendukung industrialiasi, oleh karena itu sebaiknya produk bukan dijual sebagai barang mentah.  Terkait dengan efisiensi, program swastanisasi/privatisasi perlu persiapan, karena liberalisasi yang terburu-buru akan sangat berbahaya.  Peran dan intervensi pemerintah untuk memberi prioritas pada ”mayoritas” tetap diperlukan, bukan sepenuhnya diserahkan pada “market mechanism” (invisible hand).  Perlu keseimbangan antara kepentingan pasar dan capur tangan dan atau peran pemerintah.
  • 12.  Kebijakan-Kebijakan yang Sudah Dilakukan Oleh Pemerintah Era Orde Baru dan Reformasi dalam Pembangunan Pertanian. 1. Kebijakan Pertanian di Era Orde Baru a. REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) b. Revolusi Hijau Revolisi Hijau merupakan upaya untuk meningkatkan produksi biji-bijian dari hasi penemuan ilmiah berupa benih unggul baru dari beragam varietas gandum, padi dan jagung yang membuat hasil panen komoditas meningkat di negara- negara berkembang. c. Pembangunan Irigasi dan Produksi Padi d. BIMAS, INMAS, INSUS dan Panca Usaha Pertanian.
  • 13. 2. Kebijakan Pertanian di Era Reformasi a. SRI (System of Rice Intensification) Perkembangan pdi SRI (System of Rice Intensification) yang terkenal dengan motonya “More Rice with Less Water” atau hasil beras meningkat dengan penggunaan air yang sedikit. b. Pembangunan Pertanian Lahan Beririgasi Sesuai pasal 4 Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 2006 tentang Irigasi, pengelolaan sistem irigasi diselenggarakan melalui azas partisipatif, terpadu, berwawasan lingkungan hidup, transparan, akuntabel, dan berkeadilan.
  • 14. Kesimpulan www.themegallery.com Penetapan kebijakan pemerintah dalam bidang pertanian, diterapkannya pertanian berkelanjutan, penerapan sumberdaya baik manusia maupun sumberdaya alam seoptimal mungkin, dan mempermudah akses modal untuk para petani. Semua hal ini bertujuan sebagai peningkatan produktivitas dan sumber ekonomi rakyat juga negara yang teraplikasikan dalam bentuk pembangunan pertanian.
. www.themegallery.com

Selasa, 14 Oktober 2014

masih perlunya pertanian kearifan lokal

http://ekonomi.kompasiana.com/agrobisnis/2013/12/09/masih-perlunya-kearifan-lokal-dalam-pengembangan-pertanian-berkelanjutan--617764.html


Masih Perlunya Kearifan Lokal dalam Pengembangan Pertanian Berkelanjutan?



Pertanian saat ini mengalami perubahan secara bertahap dalam hal pengembangan 

tekonologi dan pemasarannya. Pertanian di Indonesia khususnya semakin mengarah kepada mekanisasi pertanian dan intensifikasi pertanian untuk mendapatkan hasil produksi yang maksimal sehingga terpenuhi kebutuhan produk pertanian.
Mekanisasi dan intensifikasi pertanian di satu sisi mempunyai efek yaitu pengoptimalan proses produksi mulai dari pengolahan lahan hingga pascapanen ditengah semakin sempitnya lahan pertanian. Tetapi di sisi lain, dampak dari perlakuan tersebut secara jangka panjang berdampak buruk terhadap kualitas tanah dan sumber daya alam lainnya yang termasuk dalam kegiatan produksi pertanian tersebut.
Nah, berdasar hal tersebut, ada beberapa dan bahkan sudah mulai banyak menyadari bahwa hal tersebut diatas akan berdampak buruk, jika tidak secepatnya disiasati masalah tersebut akan terjadilah kekeringan besar besaran. Salah satu yang dilakukannya adalah metode pendekatan kearifan lokal dalam kegiatan pertanian. Jadi tidak semata mata hanya untuk produksi semata tetapi juga menjaga keberlangsungan sumber daya alam yang ada. Dengan adanya metode kearifan lokal ini kesinambungan dan keberlangsungan antara kegiatan pertanian dan ekosistem alam tetap terjaga.
Ada banyak cara dalam metode kearifan lokal ini, dan semakin berkembang dengan banyaknya khazanah lokal yang ada berdasarkan kondisi alam tiap tiap daerah. Pertanyaannya sekarang, masih perlu kah kearifan lokal dalam pengembangan pertanian, mengingat semakin tingginya tingkat kebutuhan yang sebanding dengan tingginya tingkat pertumbuhan penduduk.

pertanian kearifan lokal

Pertanian kearifan lokal merupakan suatu budaya dan kebiasaan masyarakat dalam mengelola pertanian di daerahnya masing-masing yang secara turun temurun telah ada sejak zaman nenek moyang kita. yaitu dimana masyarakat masih mengandalkan sutau musim atau mongso adat jawa (bulan penanaman), ada 12 mongso yang diyakini oleh masyarakat jawa dan disetiap masing-masing mongso tersebut memiliki karakteristik tersendiri dalam menentukan waktu dan jenis tanaman yang akan ditanam. masyarakat yang belum mengetahui pertanian secara modern masih meyakini hal tersebut, karena memang pada dasarnya hal tersebut cukup efektif digunakan dalam proses pertanian. walaupun dengan seiring berkembangnya zaman hal tersebut semakin berkurang keefektifan.nya karena beberapa faktor:
1. pemanasan global yang mengakibatkan musim tak tentu.
2. semakin banyaknya ilegal loging yang menyebabkan tanah semakin gersang karena kekurangan air.
3. banyaknya penggunaan bahan kimia yang tidak dipahami oleh masyakat awam dapat merusak tanah.
4. semakin terkikisnya lapisan top soil tanah dan masyarakat belim tahu cara mengembalikannya.
dan masih banyak faktor lainnya.
sudah banyak upaya dari pemerintah untuk memberikan suatu  penyuluhan bagaiman cara mengelola pertanian secara modern, tetapi hanya sebagian kecil masyarakat yang melakukannya. karena keyakinan tersebut sudah melekat sangat lama pada masyarakat jawa, dan kebanyakan masyarakat menyukai sesuatu yang mereka sudah pahami dan mengerti dalam melaukan  suatu pekerjaan. jadi pertanian kearifan lokal masih dipertahakan oleh sebagian besar masyarakat jawa hingga saat ini.